sonicspirits.com – Menteri Transmigrasi Muhammad Iftitah Sulaiman Suryanagara menghadiri forum bisnis dan investasi di Kota Wuhan, Tiongkok, pada Selasa, 14 Oktober 2025. Acara yang digelar oleh China Gezhouba Group Co., Ltd. ini menjadi ajang penting bagi Indonesia untuk memperkenalkan peluang investasi strategis di berbagai sektor, termasuk kawasan transmigrasi.
Hadirkan Investor dari Berbagai Negara Sahabat
Dalam forum tersebut, hadir perwakilan investor dari 10 negara sahabat seperti Tiongkok, Afrika Selatan, Laos, dan Nigeria. Iftitah menyebut, lima perusahaan dari berbagai negara itu telah menjalin kerja sama dengan Indonesia, dan kini ingin memperluas kolaborasi mereka.
“Mereka ingin meningkatkan skala kerja samanya, menjadi lebih intens dan lebih besar lagi,” ujar Iftitah di sela acara di Wuhan.
Indonesia Kini Jadi Mitra, Bukan Sekadar Pasar
Iftitah menegaskan, kunjungan ini menunjukkan perubahan besar dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Tiongkok. Ia menyebut bahwa Indonesia kini bukan hanya pasar bagi produk asing, melainkan mitra sejajar dalam pembangunan dan investasi.
“Indonesia bukan lagi market Tiongkok, tetapi mitra Tiongkok,” kata Iftitah dengan optimis.
Selain itu, para pengusaha juga sepakat untuk memberdayakan masyarakat lokal Indonesia dalam setiap investasi yang dilakukan. Bagi Iftitah, komitmen ini menjadi hasil paling berharga dari forum tersebut.
Baca Juga : “Hasil Race F1 GP Singapura 2025: George Russell Menang, Max Verstappen Ungguli Lando Norris“
Kenalkan Potensi Investasi di Kawasan Transmigrasi
Dalam paparannya, Iftitah menjelaskan tiga poin utama terkait potensi investasi di Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki 500 ribu hektare lahan yang siap dikembangkan dan ramah investasi. Kementerian Transmigrasi juga melibatkan 2.000 peneliti dari berbagai universitas untuk meneliti potensi sektor-sektor unggulan di kawasan transmigrasi.
Kedua, pemerintah menjamin proses investasi akan berlangsung mudah dan efisien. Kementerian Transmigrasi siap mendampingi investor dari tahap awal hingga pelaksanaan proyek.
“Kami akan berkoordinasi dengan BKPM, Kementerian Pertanian, dan lembaga terkait agar investor tidak merasa ditinggalkan,” jelas Iftitah.
Stabilitas Politik dan Dukungan Pemerintah
Iftitah juga menekankan bahwa stabilitas politik Indonesia menjadi daya tarik utama bagi para investor asing. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berkomitmen memperluas investasi yang berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Ia menambahkan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan banyaknya investasi asing. Semua kerja sama yang dijalankan bersifat saling menguntungkan dan berkelanjutan, dengan prioritas pada pemberdayaan tenaga kerja lokal.
Dukungan Pihak Tiongkok dan Delegasi Indonesia
Konferensi tersebut turut dihadiri oleh Deputy General Manager China Gezhouba Group, Hu Zhijun, serta sejumlah pejabat Tiongkok seperti Deputy Director Yinchang Fao Changming dan Section Chief Tian Liu.
Sementara itu, Menteri Iftitah hadir bersama Penasihat Menteri Ernadhi Sudarmanto Soedarsono dan Staf Khusus Menteri Iti Octavia Jayabaya.
Arah Kerja Sama ke Depan
Forum bisnis di Wuhan menjadi langkah strategis untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Tiongkok sekaligus membuka pintu bagi investasi berkelanjutan di kawasan transmigrasi. Iftitah berharap kerja sama ini akan berdampak langsung pada peningkatan lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ingin memastikan setiap investasi yang masuk membawa manfaat nyata bagi rakyat Indonesia,” pungkas Iftitah.
Dengan dukungan diplomasi ekonomi yang kuat, Indonesia menegaskan posisinya sebagai mitra global yang tangguh dan terbuka bagi investasi berorientasi inklusif serta berkelanjutan.
Baca Juga : “Hasil Kualifikasi F1 GP Singapura 2025: George Russell Rebut Pole Position Dramatis dari Max Verstappen!“