Categories International Politik

Uni Eropa Aktifkan Lagi Misi Pemantauan di Perbatasan

sonicspirits.com – Uni Eropa (UE) menyatakan kesiapannya untuk kembali berperan aktif dalam mendukung proses perdamaian di Timur Tengah. Kepala Kebijakan Luar Negeri UE, Kaja Kallas, menegaskan bahwa blok Eropa itu akan mengaktifkan kembali misi sipil pemantauan perbatasan Gaza–Mesir, sebagai bagian dari dukungan terhadap rencana gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

“Rencana perdamaian ini membutuhkan dukungan internasional yang kuat agar berhasil. Uni Eropa siap melakukan bagiannya.

Kallas menyebut bahwa situasi di Gaza sangat kompleks, namun misi sipil yang akan diaktifkan kembali itu diharapkan mampu membantu menjaga stabilitas gencatan senjata. “Hari ini menandai momen langka penuh harapan di Timur Tengah. Pembebasan sandera merupakan keberhasilan besar bagi diplomasi dan tonggak penting menuju perdamaian,” tambahnya.

Proses Pembebasan Sandera Mulai Dilaksanakan

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) mengonfirmasi telah memulai proses pembebasan sandera Israel dari Jalur Gaza pada Senin pagi sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Militer Israel melalui pernyataannya di X menyebut bahwa tujuh sandera telah dibebaskan dan dikawal menuju wilayah Israel oleh pasukan militer serta Badan Keamanan Shin Bet.

Menurut laporan Channel 12 Israel, ketujuh sandera tersebut telah diserahkan kepada tim ICRC. Pembebasan itu merupakan tahap pertama dari rencana 20 poin gencatan senjata yang diumumkan oleh Presiden Donald Trump pada Jumat lalu.

Rencana itu mencakup pembebasan seluruh sandera Israel dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, serta penarikan bertahap pasukan Israel dari Gaza.

Baca Juga : “3 Kontroversi Wasit Ma Ning saat Pimpin Laga Timnas Indonesia vs Irak, Nomor 1 Paling Menghebohkan

UE Dorong Stabilitas Jangka Panjang di Timur Tengah

Misi ini sebelumnya telah dijalankan antara 2005 hingga 2007, namun dihentikan setelah eskalasi konflik meningkat.

Menurut analis hubungan internasional di Brussels, keterlibatan kembali UE menunjukkan keinginan kuat Eropa untuk menjadi mediator aktif di Timur Tengah setelah sekian lama fokus pada konflik di Ukraina. “Dengan memantau perbatasan Gaza–Mesir, Uni Eropa berupaya menghindari penyelundupan senjata sekaligus memastikan jalur kemanusiaan tetap terbuka,” ujar salah satu diplomat Eropa kepada Reuters.

Krisis Kemanusiaan Gaza Masih Memburuk

Sejak Oktober 2023, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Infrastruktur publik hancur, listrik dan air bersih sulit diakses, dan jutaan orang hidup dalam kondisi memprihatinkan.

Kallas menutup pernyataannya dengan harapan agar upaya diplomasi kali ini tidak berakhir sia-sia. “Kita telah melihat terlalu banyak penderitaan. Uni Eropa akan berbuat lebih banyak agar perdamaian kali ini benar-benar tercapai,” ujarnya.

Baca Juga : “Komentar Berkelas Patrick Kluivert Usai Timnas Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia 2026

More From Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like